Faham Islam Radikal Menyasar ke Mahasiswa Baru di Kampus

Dipublikasikan oleh Syabab Nusantara Sabtu, 07 September 2013 0 komentar
Fenomena gerakan Islam radikal yang merambah ranah kampus, membuat prihatin kalangan mahasiswa Nahdliyyin di Solo, Jawa Tengah. Gerakan tersebut menjadi benih-benih munculnya kelompok Islam garis keras dari kalangan akademis.

Ahmad Rodif, salah satu mahasiswa universitas negeri di Solo yang pernah merasakan hal tersebut secara langsung, belum lama ini menuturkan pengalamannya kepada NU Online. Dia mulai merasakan atmosfer yang berbeda ketika mulai menjadi mahasiswa baru.

Di kampus tempatnya kuliah terdapat program asistensi agama Islam (AAI) yang wajib diikuti mahasiswa baru. Kegiatan tersebut menurutnya menjadi salah satu celah doktrinasi gagasan kelompok Islam garis keras. Program serupa juga diadakan di banyak universitas beken dengan nama yang berbeda.

“Ketika jadi mahasiswa baru, dulu amaliyah yang saya bawa dari rumah dianggap sesat bid’ah tidak ada tuntunannya. Yang mereka gagas cenderung menimbulkan keresahan, mereka mengajarkan apakah tahlilan, dzikir bersama, ziarah itu bid’ah,” tutur Rodif yang juga kader PMII Solo itu, Jumat (30/8).

“Kelompok yang berbeda paham dengan mereka disalahkan dan mesti ‘diluruskan’,” imbuhnya.

Gagasan yang disampaikan murobbi-nya (semacam mentor dalam sebuah kelompok AAI menjurus ke pemahaman yang keras. Misal saat di Indonesia banyak terjadi kasus disintegrasi bangsa, mereka memandang dari sisi agama semata, kelompok islam dan bukan islam. Akan tetapi tapi mereka tidak memandang bahwa mereka juga bangsa Indonesia yang punya hak yang sama.

Upaya Meredam

Sayangnya banyak dari mahasiswa baru, yang kemudian termakan doktrinasi mereka. Bahkan, sebagian dari mereka adalah kalangan muda Nahdilyyin. Rodif mengisahkan, ada salah seorang temannya yang berasal dari keluarga NU, setelah ikut salah satu organisasi di kampus, sikap dan pemikirannya berubah 180 derajat.

“Yang dia lakukan, dia mencoba untuk menyampaikan yang dia ketahui kepada teman kampus dan keluarga, yakni ‘menyadarkan’ kepada mereka, bahwa tradisi yang mereka lakukan itu ada yang salah,” kata Rodif.

Bahkan, ketika ditanya oleh Ibunya tentang perubahan sikapnya, ia hanya menjawab bahwa hal itu sudah menjadi jalan hidupnya.

Melihat fenomena tersebut, Rodif bersama teman-temannya kemudian mencoba untuk meredam gerakan doktrinasi tersebut. Dirinya mengaku belum mampu untuk sampai menghentikan kebijakan AAI, selain karena sudah menjadi kebijakan kampus, juga minimnya perhatian dosen dari kalangan NU. 

Rodif bersama bersama kader PMII yang lain, mencoba untuk menyebarkan pandangan Islam yang ramah, melalui kajian yang mereka adakan atau dengan menempel pamflet. “Kebetulan saya aktif di PMII, kami membentengi mahasiswa baru. Kita sampaikan bahwa siapapun orangnya, apapun latar belakangnya, mesti memiliki pandangan Islam Rahmatan lil Alamin,” pungkasnya.

Sumber: NU Online

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Faham Islam Radikal Menyasar ke Mahasiswa Baru di Kampus
Ditulis oleh Administrator
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://mediaislam-com.blogspot.com/2013/09/faham-islam-radikal-menyasar-ke.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Belajar SEO support Online Shop Sepatu Wanita - Original design by Bamz | Copyright of Media Islam - Informasi Peradaban Umat.